Sunday, May 10, 2009

The Chronicles of Narnia Voyage of The Dawn Treader


Edmund dan Lucy Pevensie, dikirim ke rumah saudara sepupu mereka yang nakal, Eustace Clarence Scrubb, untuk berlibur. Namun, tanpa disangka-sangka, mereka ditarik ke dalam dunia Narnia, melalui gambar sebuah kapal di tembok kamar menjadi hidup. Mereka bertiga jatuh ke lautan dan ditolong oleh awak-awak dari sebuah kapal yang bernama Dawn Treader.

Ketika mereka sudah ditolong, mereka disambut oleh Raja Caspian X, sahabat Edmund dan Lucy dalam petualangan mereka sebelumnya (diceritakan di buku “Pangeran Caspian”). Rupanya dalam tahun ketiga pemerintahannya, raja Caspian melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal Dawn Treader untuk mencari tujuh orang Lord yang hilang. Para Lord itu adalah sahabat-sahabat ayah Caspian yang disingkirkan Raja Miraz, raja sebelum Caspian. Lucy dan Edmund sangat berbahagia karena bisa kembali ke Narnia, namun tidak demikian dengan Eustace yang tidak bersemangat dan bersikap menyebalkan. Raja Caspian didampingi oleh kaptennya, Lord Drinian, perwira kedua Rhince, awak-awak kapal dimana salah satunya bernama Rynelf dan sang tikus gagah berani, Reepicheep, dalam perjalanan untuk mencapai lautan timur. Sebelum menyelamatkan Lucy, Edmund dan Eustace, perjalanan Dawn Treader sudah melewati Galma, Terebinthia dan Seven Isles.

Pertama-tama mereka sampai di Lone Islands, yang masih termasuk wilayah kerajaan Narnia. Sangat disayangkan penduduk pulau tersebut sudah berubah jahat, karena mereka terlibat dalam penjual-belian budak. Caspian, Edmund, Lucy, Eustace dan Reepicheep diculik dan untuk dijual di pasar budak. Seorang pria membeli Caspian sebelum mereka sampai di pasar itu. Ternyata pria itu adalah Lord Bern, salah seorang Lord yang hilang itu. Lord Bern mengakui Caspian sebagai rajanya ketika Caspian memberitahukan identitasnya yang sebenarnya. Raja Caspian dibantu Lord Bern berhasil mengambil alih kembali kekuasaan di pulau itu dari Gubernur Gumpas yang tamak. Ia mengangkat Lord Bern sebagai penguasa baru disana dan memberinya gelar Duke Lone Islands. Setelah menguasai keadaan di istana gubernur, maka raja Caspian pergi ke pasar budak dan berhasil melepaskan teman-temannya. Di pulau kedua yang mereka kunjungi, Eustace meninggalkan kelompoknya untuk menghindari tugas. Dalam pelariannya dari tugas, ia sampai di lembah yang tidak dikenalinya dan menemukan sebuah gua. Dari dalam gua itu, seekor naga muncul dan mati tidak lama kemudian. Tiba-tiba turun hujan dan Eustace harus berlindung di dalam gua itu yang ternyata berisi harta karun. Dia menjadi tamak dan memenuhi kantungnya dengan emas dan perhiasan. Ia juga mengambil sebuah gelang dan memakaikannya diatas siku. Eustace lalu tertidur di gua itu. Ketika ia bangun, ia telah berubah menjadi seekor naga, dan gelang yang dipakainya sangat menyakiti lengannya yang telah menjadi besar.

Ketika teman seperjalanannya melihat Eustace, pertama-tama mereka tidak mengenalinya. Namun dengan bahasa isyarat akhirnya mereka mengetahui bahwa Eustace-lah naga itu. Raja Caspian mengenali gelang yang dipakai Eustace sebagai milik Lord Octesian. Mereka beranggapan Lord Octesian tidak pernah pergi hidup-hidup dari pulau itu. Dalam bentuk seekor naga, Eustace menjadi sadar atas kelakuan nakalnya yang sebelumnya. Ia berubah menjadi lebih baik dengan membantu kelompoknya dengan kemampuannya sebagai seekor naga. Suatu malam tiba-tiba Aslan muncul untuk mengunjungi Eustace. Aslan merubahnya kembali menjadi seorang anak laki-laki. Sebagai hasil pertemuannya dengan Aslan, Eustace kini menjadi anak yang jauh lebih baik. Setelah Dawn Treader diperbaiki, mereka meninggalkan Dragon Island, demikian mereka menamakan pulau itu, dan melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah itu mereka sampai di Burnt Island dan terus sampai di Deathwater Island (dinamakan demikian atas usul dari Reepicheep karena disana ada sebuah kolam yang membuat sesuatu yang masuk ke dalamnya menjadi emas, demikian juga dengan Lord Restimar , salah seorang Lord yang dicari, masuk ke dalamnya karena ingin mandi). Setelah dari pulau itu, mereka singgah di The Duffers’ Island. Pulau itu dihuni oleh kaum Dufflepud yang dipimpin oleh Coriakin, seorang penyihir yang baik dan bintang yang sedang menjalankan hukuman.

Dalam perjalanan mereka, mereka juga melewati Pulau Kegelapan. Di pulau terakhir ini, mereka menemukan masalah besar, karena di pulau itu semua mimpi terburuk menjadi kenyataan. Disana mereka menemukan Lord Rhoop yang hidup dalam ketakutan karena telah tinggal di pulau itu cukup lama. Namun akhirnya mereka berhasil lolos dari pulau itu dengan panduan Aslan dalam bentuk seekor burung [albatros]].

Akhirnya mereka sampai di Pulau Ramandu, dimana mereka menemukan Lord Revilian, Lord Argoz dan Lord Mavramorn yang sedang tertidur karena sihir. Di pulau itu mereka bertemu dengan Ramandu seorang bintang tua yang beristirahat dan putrinya. Ramandu menjelaskan cara untuk membangunkan ketiga Lord tersebut adalah dengan berlayar ke Ujung Akhir Dunia dan meninggalkan salah satu awak kapal disana.

Kapal Dawn Treader meneruskan perjalanan ke daerah dimana kaum Manusia Laut tinggal. Disana air terasa manis, bukan asin seperti biasanya. Akhirnya kapal tidak bisa meneruskan perjalanan lebih jauh karena air menjadi terlalu dangkal. Raja Caspian memerintahkan untuk menurunkan perahu dan mengumumkan bahwa ia akan menuju Ujung Akhir Dunia bersama dengan Reepicheep. Para awak dan sahabat-sahabatnya tidak setuju dengan rencana itu, dengan alasan seorang raja tidak boleh meninggalkan rakyatnya. Raja Caspian memasuki kabinnya sambil marah-marah. Namun tidak lama kemudian, mereka menemukan sang Raja dengan muka yang pucat dan mata yang berkaca-kaca. Ternyata, Aslan sudah menegurnya dan mengatakan hanya Reepicheep, Edmund, Lucy dan Eustace yang boleh melanjutkan perjalanan. Yang lain harus kembali ke Narnia.

Lucy, Edmund, Eustace dan Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan perahu melalui lautan bunga yang seperti karpet sampai ke daerah yang sudah terlalu dangkal bagi sebuah perahu. Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan sebuah perahu kulit kecil yang hanya bisa dipakai Reepicheep, dan Reepicheep sudah tidak akan pernah ditemui lagi di Narnia. Lucy, Edmund dan Eustace lalu berjalan di tempat dangkal dan menemukan seekor Domba yang menawarkan sarapan ikan bakar. Domba itu kemudian berubah menjadi Aslan yang memberitahu bahwa Lucy dan Edmund tidak akan kembali lagi ke Narnia. Mereka diminta untuk belajar tentang Aslan yang mempunyai nama lain di dunia mereka. Di bagian akhir diceritakan tentang Eustace yang sudah berubah menjadi anak baik, dan raja Caspian yang akhirnya menikahi putri Ramandu

Tuesday, March 24, 2009

TranSporteR 3

Satu lagi film sekuel TRANSPORTER yang disutradarai oleh Olivier Megaton. Peran utama kali ini tidak berubah dari sekuel sebelumnya yakni Frank Martin. Hum … Denger film ini telah dirilis dan dilaunching langsung saya tonton. Karena film ini penuh dengan adegan action Frank yang memikat.

Gaya bertarung yang khas dan sikap dingin ditonjolkan tidak berubah sama sekali, hanya saja disini kita melihat sisi romantisnya. Dan satu lagi, Kali ini paket yang dikirim adalah seorang wanita seksi dan memikat. Hum … Yummy …

Film ini di mulai oleh Frank Martin yang dipaksa menjadi pengirim ke Valentina yang di menculik puteri Leonid Vasilev, anak seoarang Kepala Badan perlindungan Lingkungan di Ukraina. Dari Marseilles lalu melewati Stuttgart Budapest dan sampai di Odessa Laut Hitam.

Sepanjang Jalan, dengan bantuan Inspektur Tarconi, Frank bersaing dengan orang - orang yang bersenjata lengkap dan kuat untuk merebut posisi pekerjaannya. Agen - agen yang dikirim oleh Vasilev untuk menangkap. Meskipun Valentina di posisi ini dan bertahan akhirnya ikut terlibat. Apakah Frank berhasil mengirimkan, melindungi dan menuntaskan pekerjaan nya sebagai transporter ? Apakah Frank jatuh cinta dengan paket yang dikirimnya ?

Masukkan film ini ke Playlist pilihan anda untuk weekend, top request most wanted nih … Enjoy

Thursday, March 19, 2009

High School Musical 3


Dua kali tayang di layar kaca lewat Disney Channel, High School Musical (HSM) menuju layar lebar dengan HSM 3: Senior Year. Kisahnya dibuka dengan adegan sebuah pertandingan basket. Troy (Zac Efron) dan para senior di sekolah East High nyaris mengalami kekalahan. Sang pelatih memberi semangat. Katanya ini adalah tahun terakhir mereka, kapan lagi bisa mengharumkan nama sekolah.

Semangat Troy dan kawan-kawan terbakar, mengalirlah lagu ‘Now or Never.’ Seperti pada ‘HSM 1,’ adegan menyanyi dan menari seraya main basket pun mengalir.

Bagi yang belum pernah menonton ‘HSM,’ adegan pembuka itu bisa menjadi gambaran seperti apa film yang berdurasi 100 menit tersebut. Film karya sutradara Kenny Ortega itu menyajikan sebuah cerita yang dibalut dengan banyak tarian dan nyanyian.

Mengharapkan mendapatkan jalan cerita yang luar biasa? Sebaiknya jangan menonton ‘HSM 3: Senior Year.’ Film yang di minggu pertama pemutarannya langsung menduduki puncak box office itu memberikan kisah begitu ringan. Maklum saja, ‘HSM 3′ sepertinya memang diperuntukkan pada pecintanya, penonton Disney Channel yaitu anak-anak.

‘HSM 3: Senior Year,’ seperti judulnya memang mengisahkan tentang bagaimana Troy (Zac Efron) dan Gabriella (Vanessa Hudgens) menghabiskan hari-hari terakhir masa SMU mereka di sekolah East High. Troy yang sudah mendapatkan beasiswa di Universitas Albuquerque karena jago basket, menghadapi kebimbangan ketika tahu ternyata ia juga punya kesempatan kuliah di Institut Seni Juliard.

Sedangkan Gabriella, masa depannya lebih pasti. Ia mantap dengan pilihannya kuliah di Universitas Stanford. Yang justru menjadi kebimbangannya adalah ketika ia harus berpisah dengan teman-temannya lebih dulu, karena harus menjalani masa orientasi di kampusnya.

Khas film Disney, film yang menyatukan Zac Efron dan Vanessa Hudgens sebagai sepasang kekasih itu, membawa sejumlah pesan moral. Salah satunya, penonton, terutama para orangtua, diminta bijaksana saat anak-anak mereka menentukan masa depan. Seperti ayah Troy yang sangat ingin putranya kuliah di almamaternya .

Apakah Troy akan menuruti keinginan sang ayah atau ia akhirnya memiliki pilihan sendiri? Di akhir cerita, Troy memberi kejutan.

Sebagai film yang akan ditonton anak-anak, ‘HSM 3′ meski menyajikan kisah cinta bisa dibilang aman. Meski begitu terlihat betapa Troy dan Gabriella saling mencinta. Satu-satunya unjuk kemesraan yang dilakoni mereka adalah sebuah adegan ciuman cukup panjang. Bisa jadi anak-anak Anda akan malu-malu melihatnya atau justru merasa geli.

Chronicles of Narnia Prince Caspian


Negeri Narnia yang damai, penuh fantasi, dan menyenangkan terancam hancur jika tidak cepat diselamatkan.

Bahkan, Pangeran Caspian (Ben Barnes) yang berhak atas tahta Narnia pun tak mampu menyelamatkan Narnia dari penindasan Raja Miraz (Sergio Castellitto).

Raja Miraz yang berasal dari Telmarine, merupakan paman dari Pangeran Caspian. Dia merebut kekuasaan dengan cara membunuh ayah Pangeran Caspian. Setelah menduduki kekuasaan, kekejaman dan penindasan terhadap rakyat Narnia terjadi.

Suatu hari, Raja Miraz berniat membunuh Pangeran Caspian. Namun, dia berhasil melarikan diri. Praktis, Pangeran Caspian menjadi buruan tentara Telmarine yang siap menangkapnya dalam keadaan hidup atau mati.

Lari dari istana, Caspian bergabung dengan rakyat Narnia yang berniat membalas dendam kepada Miraz. Awalnya, Caspian sempat mendapat perlakuan kasar dari rakyat Narnia yang menganggap Caspian sama seperti Telmarine lainnya yang bersifat penindas dan kejam.

Keadaan berbalik begitu Caspian mengeluarkan terompet ajaib dan membunyikannya. Dia membunyikan untuk memanggil raja-raja dan ratu-ratu Narnia Lama. Melihat kejadian itu, rakyat Narnia baru mempercayai bahwa Caspian berada di pihak mereka.

Tak lama terompet dibunyikan, muncullah Raja Agung Peter (William Moseley), Ratu Susan (Anna Popplewell), Raja Edmund (Skandar Keynes), dan Ratu Lucy (Georgie Henley).

Keempat bersaudara itu bergabung dengan rakyat Narnia dan Pangeran Caspian untuk melawan kejahatan Raja Miraz dan merebut kembali Narnia. Mereka ingin mengembalikan Narnia seperti semula, yakni di mana hewan bisa bicara, tumbuhan bisa menari dan banyak makhluk-makhluk ajaib lainnya hidup dalam kedamaian.

Kedatangan keempat raja dan ratu ini sayangnya belum mampu menandingi kekuasaan Raja Miraz dan menundukkan tentara pasukan. Bahkan, saat Peter mengalahkan Miraz pada adu pedang satu lawan satu pun, kemenangan belum berpihak kepada mereka.

Hanya ada satu cara untuk membantu dan mengembalikan Narnia seperti awal, yaitu menghadirkan kembali Aslan, singa bertubuh raksasa yang memiliki kekuatan luar biasa untuk "menghidupkan" kembali seisi Narnia. Termasuk tumbuhan dan sungai. Lalu, ditunjuk Lucy untuk mencari dan menghadirkan Aslan demi merebut kembali Narnia dari tangan Miraz.

Berhasilkah dia?

Bagi yang telah menyaksikan seri sebelumnya, The Chronicles of Narnia : The Lion, The Witch, and The Wardrobe mungkin tidak terlalu sulit memahami jalan cerita. Sebab, The Chronicles of Narnia: Prince Caspian merupakan sekuel film tersebut.

Film yang disutradarai Andrew Adamson ini menarik dan imajinatif. Layaknya film fiksi penuh petualangan lainnya, film ini memberikan pesan moral tentang kebaikan dan ketulusan hati yang akan membawa kedamaian.

Saksikan semua aksi petualangan merebut Narnia di bioskop mulai 15 Mei 2008.

Judul : The Chronicles of Narnia: Prince Caspian
Sutradara : Andrew Adamson
Pemain : Ben Barnes, William Moseley, Anna Popplewell, Skandar Keynes, Georgie Henley, Liam Neeson (pengisi suara Aslan), Sergio Castellitto
Genre : Petualangan, fantasi, drama keluarga
Produksi : Walt Disney Pictures.(ang)


Monday, March 16, 2009


JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH mengisahkan tentang seorang Profesor muda bernama Trevor Anderson. Mempunyai kakak yang dipanggil MAX, yang telah menghilang selama 10 tahun.

Kakak iparnya menitipkan Sean, untuk berlibur bersama dengannya. Juga sekotak barang-barang peninggalan MAX. didalamnya terdapat buku favorit MAX, yaitu JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH yang dikarang oleh Lidenbrock.

Kemudian setelah dia buka-buka buku tersebut ternyata di dalamnya terdapat coret-coretan yang dibuat oleh MAX, ada kode-kode yang juga ia kenali, setelah dicocokkan di Laboratorimnya, ternyata sama persis.

Dan menemukan 1 titik pemancar yang dibuat oleh MAX, akhirnya petualangan pun dimulai, mereka berdua akhirnya berangkat ke gunung Snæfellsjökull yang berada di Icelandic. Dan bertemulah mereka denagn Hannah, putri dari SIGURBJORN ASGEIRSSON yang ternyata SIGURBBJORN pun sam aseperti MAX mereka mencari inti dari bumi. Hannah merupakan pemandu perjalanan mereka ke gunung, dengan memasang tarif /jam.

Keesokan harinya mereka melakukan perjalanan kegunung Snæfellsjökull, Kemudian setelah sampai di atas gunung mereka menemukan pemancar yang ditinggalkan MAX disana, trevor mencoba mencabut pemancar itu dan melihat apa isi dari rekaman terakhir itu, ternyata semakin berusahan trevor mencabut pemancar itu dan halilintar menyambar kearah pemancar itu. Mereka pun berlindung di dalam gua yang selanjutnya tertutup reruntuhan karena terkena halilintar.

Untuk mencari jalan pulang, mereka pun menjelajah Gua, dan sampai pada tebing yang sangat dalam. Mereka pun masuk kedalamnya dengan bantuan tali. Hannah menemukan sebuah generator pertambangan, dan mereka pun menelusuri pertambangan itu dengan kereta tambang. Track yang berliku juga buntu merupakan peristiwa yang menegangkan.

Dalam tambang itu mereka menemukan rubies, emeralands, feldspar dan batu-batu mahal lainnya. Sean mengambil beberapa. Tetapi sesaat kemudain lantai runtuh, karena hanya terbuat dari bebatuan tipis ( muscovite) yang membuat mereka terjatuh kedasar bumi. Mereka pun bertualang di dasar bumi dan kemudian menemukan beberapa petunjuk kalau MAX juga pernah kesana dan meninggal pada saat perjalanan mencari jalan keluar.

Rintangan demi rintangan mereka lalui, dari tempat yang indah, burung biru yang bersinar, ikan ganas, badai hingga terpisahnya sean dari Trevor dan Hannah. Pengejaran Dinosaurus, tanaman aneh, Magnetic field, dan semuanya menegangkan.

Di ujung cerita mereka keluar di sebuah gunung Vesuvius yang terletak di italia, menerobos kebun disambut dengan pak tua yang marah-marah, tetapi memaafkan setelah diberi 1 buah berlian. Dan setelahnya, semua berjalan baik. Film yang menarik dan menegangkan. Saya sarankan anda menonton film ini.


Thursday, March 12, 2009

Twilight


Bisa dikatakan Bella Swan (Kristen Stewart) adalah cewek yang kuper di sekolahnya. Dia tidak pernah bergaul dengan teman sekolahnya yang bergaya trendy. Kejadian itu dimulai saat ibunya menikah lagi dan mengirim Bella untuk tinggal bersama Ayahnya di kota kecil Forks, Washington. Nah suatu hari dia bertemu dengan Edward Cullen (Robert Pattison) di hari pertama sekolah dan duduk disebelahnya si Edward pas mata pelajaran Biologi. Ternyata Edward adalah vampir yang tampan dan tidak mempunyai taring. Dia dan keluarganya tidak suka menghisap darah manusia. Akhirnya mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Bagi Edward, Bella adalah gadis yang ia tunggu selama 90 tahun sebagai bagian dari belahan jiwanya.


Nah sudah bisa ditebak kan masalahnya gimana? Tentu saja perbedaan status, yang satunya vampir dan satunya lagi manusia. Setelah Edward mengenalkan Bella pada keluarganya, munculah tiga vampir yang tidak suka akan hubungan mereka yaitu James (Cam Gigandet), Laurent (Edi Gathegi) dan Victoria (Rachelle Lafevre) yang mulai mengancam hidup mereka.

Adegan gigit menggigit pun terjadi ketika keluarganya Edward mencoba menyelamatkan Bella. Yah begitulah, namanya juga vampir. Karena saking cintanya pada Edward, Bella pun memutuskan untuk menjadi vampir juga. Ending dari film Twilight ini dengan menampilkan Victoria berada di prom dan melihat pasangan tersebut (Bella dan Edward) dan bersiap-siap untuk membalas dendam atas kematian James.

Bagi yang sudah nonton dan sudah pernah baca novelnya, pasti agak kecewa karena agak nggak sesuai sama novelnya. Ya iyalah… dimana-mana begitu. Bagi yang belum nonton seperti saya, mending tunggu kemunculan filmnya di HBO atau Star Movies saja, hahaha…

Friday, March 6, 2009

JUMPER

Title : Jumper

Film Company : Twentieth Century Fox

Running Time : 120 minutes

Cast : Hayden Christensen, Jamie Bell, Samuel L. Jackson, Rachel Bilson, Michael Rooker, Diane Lane

Screenplay by : David. S. Goyer, Jim Uhls, Simon Kinberg

Director : Doug Liman

Producer : Arnon Milchan, Lucas Foster, Jay Sanders, Simon Kinberg

Director of Photography : Barry Peterson

Production Designer : Oliver Scholl

Visual Effects Supervisors : Joel Hynek, Kevin Elam, John Powell

Visual Effects Producer : Ellen M. Sommers

Costume Designer : Magali Guidasci

Film Editor : Saar Klein, Don Zimmerman, Dean Zimmerman

Casting By : Joseph Middleton

Music By : John Powell

Film Distibutor : Twentieth Century Fox

Production Notes :

Jumper memang sebuah film yang menegangkan dan imajinatif. Menurut Simon Kinberg, co-writer dan producer film Jumper, “Film ini aslinya bercerita tentang seseorang yang secara tidak sengaja menjadi pahlawan dan mulai berpikir apa yang terjadi jika ia menggunakan kekuatannya untuk menolong orang yang berada dalam bahaya,” sebut Kinberg. Bersama dengan sutradara Doug Liman dan produser Lucas Foster, Kinberg menghabiskan bertahun-tahun untuk mengembangkan naskah film dan juga cerita tentang mitologi dan latar dari film petualangan epik tentang anak muda yang mencoba untuk menjalani kehidupannya yang fantastis dan penuh tantangan karena kemampuannya untuk berpindah tempat manapun di dunia dalam waktu singkat.

Sutradara Doug Liman sendiri percaya bahwa jalan cerita Jumper sangat potensial dan dirinya bisa memasukkan gaya bercerita yang berbeda yaitu dengan memberikan twist (kejutan) hyper-modern di dalam film ini. “Kita sudah sering melihat berbagai versi cerita superhero sejak seabad lalu. Namun di Jumper, superhero-nya akan sangat fresh dan modern,”sebutnya. Hal itu rupanya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Doug Liman.

Cerita Jumper dimulai dari novel sci-fi karya Steven Gould yang bercerita tentang duo anak muda Jumper dan Reflex yang memperkenalkan tokoh David Rice. David Rice adalah anak muda bermasalah yang memunyai kemampuan teleporting alias berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, demi melarikan diri dari masalahnya di sebuah tempat dan masa sebelumnya. Setelah banyak mendapat pujian dari kritikus dan pembaca Steven Gould mulai mengembangkan terus cerita tersebut hingga akhirnya novel tersebut dibaca oleh eksekutif produser Vince Gerardis dan Ralph M Vicinanza. Keduanya langsung sepakat bahwa Novel Gould memunyai potensi petualangan sinematik yang besar.

Setelah itu, screenwriter David Goyer kemudian bergabung dan membuat draft cerita Jumper. Goyer sudah memunyai pengalaman menggarap scenario film-film action-thriller seperti Blade dan Batman Begins. Goyer tidak hanya mengadaptasi cerita Gould tapi juga mengembangkannya dengan membuat satu lagi karakter bernama Griffin, seorang Jumper yang misterius dan sudah sering melompat-lompat dari satu masa ke masa lain maupun dari satu tempat ke tempat lain sejak kecil. Goyer juga tidak hanya membuat sebuah cerita yang terfokus pada kehebatan dan kebaikan para tokoh supernya. Ia juga membuat sebuah karakter yang kompleks dengan menunjukkan kerapuhan tokoh-tokohnya dalam menghadapi godaan dunia untuk menyalahgunakan superpowernya.

Setelah cerita dari Gould, Goyer dan penulis ketiga, Jim Uhls dimulai, Liman, Kinberg dan Foster memulai untuk menciptakan sebuah latar palsu yang berhubungan dengan mitos, ataupun hal-hal yang memungkinkan latar Jumper ini terjadi. Tim Jumper meriset sejumlah kepercayaan tentang teleporting dari hal mistik sampai hal yang ilmiah. Mereka banyak berdiskusi dengan psikiatris tentang kemungkinan mekanisme teleporting ini. Hal ini dibutuhkan untuk menjadi landasan cerita menjadi seperti nyata. Bahkan mereka juga meriset budaya yang berhubungan dengan religi. Seperti yang sudah diketahui kaum sufi dan Hindu juga memercayai adanya fenomena teleporting sejak ratusan tahun lalu.

Untuk membuat dasar yang kuat dari cerita epik yang memunyai mekanisme yang kompleks, tim Jumper membuat 2 peraturan dasar :

  1. Seorang jumper bisa melompat ke tempat yang sedang dilihatnya dan,
  2. Seorang jumper bisa melompat ke tempat manapun yang telah dilihat sebelumnya, meskipun hanya melalui foto sepanjang dirinya memunyai memori visual yang kuat.

Pemeran David Rice, para filmmaker sepakat untuk memilih Hayden Christensen sebagai pemain utama. Doug Liman juga menyetujui pemilihan tersebut. Menurutnya, Christensen adalah aktir yang pas memerankan karakter David Rice. Christensen dianggap secara fisik dan emosional mampu masuk ke dalam karakter Rice yang terisolasi dengan kemampuannya ber-teleporting.

Sementara karakter Griffin jatuh pada actor muda Jamie Bell yang pernah sukses membintangi sebuah film Indie berjudul Billy Elliot. Griffin adalah poeran kunci yang membawa David Rice mengalami pengalaman tak terduga. Griffin pula yang membawa David Rice mengetahui mitologi kekuatan super powernya ber-teleporting. Karakter Griffin sendiri memunyai cerita tersendiri. Griffin punya sejarah kehilangan orang-orang yang dicintainya sehingga membuatnya menjadi seseorang yang penuh dengan dendam dan memunyai hubungan yang mendalam dengan David Rice. Griffin juga memunyai jiwa yang memberontak ketimbang David Rice.

Rachel Bilson memerankan cewek bernama Millie Harris yang ditaksir oleh david Rice sejak usia belia. David memimpikan untuk keliling dunia bersama dengan Millie dan hal itu terwujud dengan adanya kemampuan teleporting David Rice. Sejumlah actor senior juga mendukung film ini. Ibunda David Rice yang meninggalkan David di usia 5 tahun diperankan oleh aktris nominator Academy Award, Diane Lane. Sementara tokoh antagonis yang diperankan dengan pas oleh Samuel L. Jackson. Samuel memerankan kepala sebuah organisasi pemusnah Jumper bernama The Paladins.

Efek visual sangat berperan besar dalam pembuatan film Jumper ini. Tim Jumper mengajak Joel Hynek yang memenangkan Oscar lewat film What Dreams May Come dan menggarap efek cutting-edge di film The Matrix. Kevin Elam sebagai produser visual effects juga ikut menggarapnya. Elam menciptakan shot-shot efek visual dan esensi visual Jumper. Bagi Doug Liman, tantangan utama membesut film ini adalah menyampur efek cutting-edge dengan shot-shot real yang menggunakan teknik hand-held photographic realism. Makanya, tidak hanya reputasi Liman saja yang dipertaruhkan, reputasi Joel Hynek lah yang paling disorot. Hynek mesti mix dan match berbagai macam teknologi untuk menciptakan efek keren di film yang mengambil lokasi di berbagai tempat di dunia seperti Amerika, Perancis, Mesir, Italia, Kanada, Jepang, bahkan sampai Republik Ceko.

Sinopsis

Dari New York ke Tokyo, dari Roma ke Gurun Sahara bisa dijelajahi oleh david Rice dalam waktu singkat. Rice lahir berkembang dengan kekuatan yang diimpikan oleh banyak orang. David Rice adalah seseorang yang mampu berpindah dari satu tempat ke kota lain, gedung lain bahkan negara lain yang diinginkannya. Singkatnya, ia bisa berpindah ke lokasi manapun yang diinginkannya. Dalam waktu sesingkat kedipan mata, David Rice menikmati matahari terbenam di berbagai negara, sarapan pagi di atas patung Sphinx Mesir, melewatkan hari dengan surfing di Australia, makan malam di Paris, dan menikmati negara Jepang dalam waktu singkat. Ia bisa melewati dinding dan membobol bank tanpa kesulitan. David menggunakan kekuatan supernya untuk bersenang-senang, sampai suatu saat ia bertemu dengan seseorang seperti dirinya bernama Griffin. Ia pun akhirnya mengetahui bahwa dirinya bukanlah satu-satunya orang yang secara genetis memunyai penyimpangan alias anomaly. Orang-orang seperti dirinya dijuluki jumper yang keberadaannya tidak lagi aman. Sebuah organisasi rahasia bersumpah akan menghabisis para jumper karena dianggap membahayakan keselamatan umat manusia. David mulai tersadar bahwa kekuatan supernya justru bisa berguna bagi kemanusiaan.

Cast

Hayden Christensen

Terkenal lewat perannya sebagai Anakin Skywalker di film blockbuster Star Wars. Christensen juga terkenal mendapatkan kritik dan pujian lewat aktingnya di film drama garapan Irwin Winkler berjudul Life as a House. Di film ini, ia mendapat nominasi di Golden Globe dan Screen Actors Guild Award. Ia juga mendapatkan penghargaan dari National Board of Review untuk kategori best Breakthrough Performance. Sejumlah film Hayden antara lain film thriller Awake, Factory Girl, the Virgin Suicides besutan Sofia Copolla, All I Wanna Do, dan In The Mouth of Madness. Hayden Christensen juga membintangi sekaligus memroduksi film pertamanya berjudul Shattered Glass dengan rumah produksi miliknya Christensen’s Production Company.

Jamie Bell

Melalui aktingnya di film Billy Elliot, Jamie Bell diganjar Best Actor Award di BAFTAS dan the Best New Comer Award dari British Independent Film Awards. Penampilannya yang juga menunjukkan kualitas keaktorannya adalah saat membintangi film Flags of Our Father garapan Clint Eastwood. Jamie Bell juga beruntung bisa bekerjasama dengan sejumlah nama besar seperti Peter Jackson lewat film King Kong, Thoms Vinterberg di film Dear Wendy, David Gordon Green di film Undertow serta main di film Chumbscrubber bersama-sama dengan Ralph Fiennes dan Douglas McGrath. Baru-baru ini, Bell membintangi film Hallam Foe yang premiernya diputar di Berlin Film Festival, dan membuka Edinburgh Festival tahun ini. Jamie Bell kini sedang terlibat proyek film baru berjudul Defiance bersama-sama dengan Daniel Craig dan Live Schreiber.

Samuel L Jackson

Nama Samuel L Jackson berada dalam deretan terhormat actor Hollywood. Ia dikenal sebagai actor berkulaitas dan pekerja keras. Aktingnya juga sudah teruji dengan banyaknya penghargaan yang diperolehnya dari berbagai penghargaan di luar negeri. Ia memenangkan Best Supporting Actor di Festival Film Cannes 1991 melalui film Jungle Fever, Silver Bear Award 1998 di Berlin Film festival di film Jackie Brown, menerima 3 nominasi Golden Globe melalui film Pulp Fiction, A Time to Kill dan Jackie Brown. Di Tahun 2005, Jackson memenangkan penghargaan dari NAACP Image Award di film Coach Carter. Kini Jackson juga sibuk dengan penggarapan film Man That Rocks the Cradle yang dibintangi dan diproduserinya sendiri.

Filmmaker :

Doug Liman (sutradara)

Film-film Liman cukup mendapat sorotan. Film yang telah dibesutnya antara lain Swingers, Go, The Bourne Identity dan yang terakhir, Mr & Mrs. Smith. Liman mencatat sejarah dengan membuat film berbujet mini Swingers hanya dengan biaya 200 ribu dollar. Karirnya sebagai sutradara film layar lebar melalui karyanya membuat iklan-iklan seperti playstation, Levi’s dan Nike. Iklan Nike versi Tiger Wood ini mendapatkan penghargaan Palm D‘Or di Cannes. Di pertelevisian, Liman sempat menyutradarai The OC. Pada tahun 1997, Liman sempat menerima penghargaan MTV Movie Award sebagai Best New Filmmaker. Doug Liman menyelesaikan pendidikan formalnya pada tahun 1988 dengan title Bachelor of Arts dari Brown University. Ia kemudian meneruskan pendidikannya ke graduate program of the School of Cinema and Television di University of Southern California dan menyutradarai film comedy thriller berjudul Getting In.